1.Power
Masing-masing hardisk harus mendapatkan arus listrik sebesar 12 volt dari power supply. Kabel dengan arus 12 volt untuk hardisk komputer, umumnya telah dibuat seragam sesuai standar internasional dengan tipe soket khusus hardisk.
2.Koneksi Motherboard
Meskipun hardisk mendapatkan arus listrik, komputer tidak akan mendeteksi keberadaan hardisk jika hardisk tidak tersambung ke motherboard. Oleh karenanya, kedua hardisk harus terhubung ke motherboard melalui kabel data (kabel IDE/SATA). Umumnya, satu kabel IDE, mempunyai 3 soket. Satu untuk motherboard, 2 lainnya untuk perangkat dengan soket IDE (khususnya hardisk). Dengan demikian, setu kabel IDE dapat digunakan untuk 2 buah hardisk. Sedangkan untuk tipe SATA, umumnya dalam satu kabel hanya terdapat dua soket. Satu untuk motherboard dan satu untuk hardisk. Sehingga, untuk 2 buah hardisk butuh 2 buah kabel SATA.
3.Jumper
Penempatan jumper juga sangat penting untuk diperhatikan. Jumper berguna untuk menentukan apakah hardisk tersebut berperan sebagai master (hardisk utama) ataukah sebagai slave (hardisk kedua). Komputer akan mendeteksi hardisk dengan baik jika salah satu hardisk disetting sebagai master dan yang lain sebagai slave (harus ada satu master dan yang lain slave). Posisi jumper yang bagaimana agar hardisk menjadi master dan bagaimana jika menjadi slave? Pertanyaan ini sulit saya jawab, sebab tiap hardisk berbeda-beda ketentuannya. Ada baiknya jika anda melihat keterangan posisi jumper yang berada di label hardisk.
masih bingung mas..
BalasHapusapakah butuh pengaturan pada bios?
BalasHapusBiasanya, kalau jumper hardisk sudah disetting satu master dan satu slave, maka otomatis komputer akan booting dari hardisk yang disetting master. Tapi, untuk tipe BIOS tertentu terkadang butuh pengaturan lanjutan pada BIOSnya. Pengaturan ini ada pada menu "Harddisk Priority". Oh ya, perlu diingat setiap motherboard tidak selalu memiliki tipe BIOS yang sama, dan setiap BIOS yang berbeda tipe maka beda pula menu2nya. Jadi pengaturan di BIOS tergantung jenis BIOS saudara.
BalasHapusmasih bingung mbah ?! g' ada contoh gambarnya
BalasHapusMasih bingung ne gan..ada gambar'a?
BalasHapuswah gw juga nich
BalasHapusudah dicoba bah....tapingak berhasil..ada cara lain ngak ya...?
BalasHapusnumpang tanya mas,,,,saya punya 2 buah hardisk sata yang rencnanya mau saya gunakan semuanya,,,yang mau saya tanyakan bagaimana cara menggabungkan hardis tersebut agar kedua-duanya bisa berjalan dengan normal,,,salah (satu ada yang menjadi master)
BalasHapusPertanyaan pak Dedi telah dijawab oleh Mbah pada postingan kali ini. Saya pernah mencobanya dan berhasil. Pada pengaturan BIOS atur saja Boot Device priority, first boot priority adalah master [asalkan berupa hardisk] sedangkan yang lain berupa slave.
BalasHapusArtikel yg sangat bermanfaat gan..
BalasHapussemoga bermanfaat
BalasHapuskeren
BalasHapusmantap
BalasHapussalam kenal
BalasHapustips yang bagus
BalasHapusAku kira menggabungkan 2 hardisk jadi 1. Maksudnya 2 hardisk 1GB setelah di gabung, windows bisa baca 1 drive dengan kapasitas 2 GB
BalasHapus